Relevansi Liberalisme Terhadap Perdagangan Internasional Saat Ini
Perdagangan internasional merupakan sesuatu hal yang
penting dalam perekonomian di suatu negara. Dengan perdagangan internasional
ini suatu negara bisa memenuhi kebutuhan yang tidak bisa mereka dapatkan di
negaranya melalui perdagangan internasional dan saling mencari keuntungan untuk
negaranya masing-masing. Tujuan lain dari perdagangan interasional itu adalah
untuk mencari keuntungan dan juga
memajukan perekonomian negara itu tersebut. Proses seperti ini juga tidak
terlepas dari peran liberalism dalam bidang ekonomi. Sehingga membuat
perdagangan yang bersifat bebas.
Perdagangan
internasional ini memiliki sistem kebebasan seperti muncul nya kebebasan
bernegosiasi dalam sesuatu, adanya free trade ataupun kebebasan seseorang untuk
berusaha membangun ekonomi nya sendiri dengan berdagang,dan lain-lain. Dari hal
yang di sebutkan di atas,hal yang paling sering di temui saat ini adalah
perdagangan bebas yang berarti suatu negara bebas untuk melakukan perdagangan
dan bisnis secara bebas tanpa batasan-batasan tertentu seperti di batasi oleh
pemerintah,maupun pajak yang seringkali menjerat. Contoh nya seperti perjanjian
perdagangan antara negara negara amerika tengah yaitu Central America Free
Trade area (CAFTA) yang mengharuskan membebaskan pajak antar sesama, yang
beranggotakan ex savador ,Guatemala,dll. Dan contoh lain nya lagi adalah
perjanjian perdagangan antar negara asean AFTA (ASEAN Free Trade Area).
perjanjian antar anggota negara asean
ini mengaruskan untuk membebaskan biaya perdagangan antar sesama anggota nya.
Hal ini semua yang membuktikan bahwa peran liberalism sangat erat terhadap
perdagangan internasional yaitu terpaku kepada kebebasan.
Menurut perspektif liberalisme ini, perdagangan
internasional adalah faktor-faktor yang dapat menguntungkan pada pembangunan
ekonomi interdependensi dan keterkaitan ekonomi maju yang kurang berkembang
cenderung berpihak pada masyarakat yang kurang berkembang. Melalui perdagangan
internasional, bantuan internasional dan penanaman modal asing, ekonomi kurang
berkembang mendapatkan pasar ekspor, modal dan teknologi yang diperlukan untuk
pembangunan ekonomi. Aliran liberalism menganggap bahwa ekonomi dunia yang
interdependen berdasarkan perdagangan bebas, spesialisasi dan divisi tenaga
kerja internasional mendorong pembangunan-pembangunan domestik. Perdagangan
dapat menjadi “mesin pertumbuhan” dan negara kurang berkembang mendapat modal,
teknologi dan masuk ke dalam pasar dunia. Ini merupakan hubungan saling
menguntungkan, karena negara – negara maju dapat menghasilkan bahan mentah yang
lebih murah dan saluran bagi modal dan barang jadi mereka. tertinggi, maka
negara kurang berkembang yang mempunyai surplus tenaga kerja dan devisit
“savings” dapat memperoleh pemasukan modal asing yang mempercepat pertumbuhan
mereka.
Jadi dari keterangan-keterangan yang ada di atas kita
dapat menyimpulkan bahwa relevansi antara liberalism dengan perdagangan
internasional sangat erat dan berpengaruh bagi perdagangan internasional sampai
saat ini. Hal ini di tunjukan dengan prinsip dasar liberalism yang menganut
kebebasan dan memiliki pengaruh yang besar bagi perdagangan internasional, yang
di kuatkan dengan muncul nya free trade (perdagangan bebas).
Cesario Prayodhatama
1701352202
02PB3
Komentar
Posting Komentar