Pengaruh Free Trade Terhadap Negara Dunia Ketiga
Sebelum kita membahas bagaimana pengaruh free trade bagi negara dunia ketiga lebih baik kita ketahui dulu apa itu free trade. free trade merupakan kebijakan dalam pasar internasional di mana pemerintah tidak boleh lagi membatasi impor atau ekspor. Perdagangan bebas di gambarkan Uni eropa dan Amerika utara sebagai sebuah Perjanjian Perdagangan Bebas, yang telah terbukti mampu mendirikan sebuah pasar terbuka yang kompetitif. Sebagian besar negara-negara yang telah melakukan free trade ini merupakan bagian dari anggota WTO atau World Trade Organisation. Dengan adanya free trade tersebut hal positif yang bisa di dapat seperti contoh penduduk di suatu Negara dapat dengan mudahnya menikmati misalnya seperti buah-buahan dari Negara lain yang berbeda variasi dan bisa juga kualitas dari buah itu sendiri dengan buah yang ada di negaranya atau yang lebih menguntungkan lagi jika negaranya tidak bisa memproduksi buah tersebut, itu akan jadi barang yang langka karena ia dapat dengan mudah mendapatkannya.
Dengan adanya free trade
tersebut juga dapat membuat penyebaran teknologi secara meluas ke Negara berkembang,
seperti misalnya Negara Negara maju mengekspor barang barangnya berkualitas
tinggi dan berteknologi tinggi seperti handphone,tv,computer dan alat alat
canggih lainnya yang belom bisa di buat oleh Negara berkembang. Lalu untuk
dampak negatifnya itu sendiri terhadap Negara berkembang adalah saat terjadinya
free trade tersebut maka barang barang dari luar sana akan masuk dengan
mudahnya ke Negara berkembang yang artinya membuat kondisi pasar di Negara tersebut
akan ramai dan penuh dengan persaingan. Tentunya dalam sebuah kompetisi dia
yang memiliki kualitas dan kuantitas tinggi akan membuat nilai dan daya jual
yang lebih tinggi di bandignkan dengan barang yang tidak memiliki itu.
Jika kenyataan yang ada di
pasar dalam free trade bahwa barang yang memiliki kualitas dan kuantitas tinggi
itu berasal dari Negara luar di bandingkan dengan produksi dalam negeri nya maka
tentunya masyarakat sebagai konsumen saat ini sudah cerdas memilih mana yang
bagus dan tidak. Mereka kemungkinan akan lebih memilih untuk membeli barang
yang berasal dari luar negeri tersebut. Maka ini berimbas kepada pengusaha
pengusaha domestic yang akan terancam terhadap masa depan usahanya dan otomatis
untuk menghindari kebangkrutan maka suatu perusahaan akan mengurangi jumlah
tenaga kerjanya dengan melakukan PHK. Semakin banyak pekerja di-PHK maka
tingkat pengangguran di Negara itu pun akan semakin marak dan akan menambah
beban negara dalam hal peningkatan GNP (Gross National Product) atau pendapatan
perkapita nasional.
yang paling terburuk dari
memberlakukannya PHK secara besar besaran ialah ia harus gulung tikar
dikarenakan akibat kalah bersaing dengan produk dari luar akibat dari free
trade itu. Jadi kesimpulan yang bisa ditarik ialah free trade itu sendiri
memberikan keuntungan yang cukup berguna bagi Negara berkembang terutama dalam
konteks penyebaran teknologi, namun di balik itu ada kerugian yang harus di
tanggung olehn para perusahaan domestic yaitu mereka harus siap bersaing dengan
ketat dengan produk luar yang membanjri negaranya. Maka oleh sebab itu
perusahaan local di harapkan mampu memproduksi produk/barang yang kualitas,
daya jual dan nilai yang tinggi yang mampu menyamai produk dari luar itu, atau
kalo perlu harus diatasnya agar mereka bisa tetap survive menghadapi free trade
ini.
Muhammad Abidzar
1701351963
Komentar
Posting Komentar